- Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun panas) yang cukup populer penggunaannya untuk meredakan demam, sakit kepala, dan nyeri atau sakit ringan. Selain digunakan tunggal, parasetamol juga sering dikombinasikan dengan obat-obatan lain dalam pengobatan flu dan common cold.
- Phenylpropanolamine adalah obat golongan agonis reseptor alfa-adrenergik dan reseptor beta-adrenergik. Fenilpropanolamin digunakan untuk melegakan hidung tersumbat (dekongestan). Mekanisme kerjanya yaitu mengecilkan pembuluh darah (vena dan arteri) di sinus, hidung, dan saluran nafas yang melebar akibat flu. Dengan demikian, sumbatan hidung bisa diatasi. Namun obat ini memiliki efek samping meningkatkan tekanan darah.
- Chlorpheniramine Maleate atau CTM adalah obat golongan antihistamin yang berguna untuk meredakan gejala-gejala alergi seperti hidung gatal, berair, bersin-bersin, dan mata berair. Selain digunakan sebagai kombinasi dalam obat flu, secara tunggal CTM juga dapat digunakan untuk mengobati gatal-gatal dan bentol pada kulit akibat alergi. Namun obat ini memiliki efek samping membuat rasa kantuk.
- Dextromethorphan HBr atau DMP adalah obat batuk kering atau antitusif yang bekerja menekan refleks batuk. Penggunaannya tidak dianjurkan untuk batuk jangka panjang dan juga batuk yang mengeluarkan dahak. Jika memaksa menggunakannya malah bisa membuat sesak, karena reflek batuk berguna untuk mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan.
Indikasi dan Kontraindikasi Calortusin obat apa? dengan memperhatikan komposisi dan mekanisme kerjanya seperti di atas, maka Calortusin dapat digunakan untuk meredakan gejala flu berupa demam atau badan panas, sakit kepala, hidung gatal, berair dan bersin-bersin, tersumbat, yang disertai dengan batuk kering. Namun demikian, tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, Calortusin tidak boleh diberikan kepada orang dengan kondisi di bawah ini: Memiliki alergi atau hipersensitif terhadap salah satu atau beberapa komponen obat. Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lainnya (misalnya: efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin). Memiliki masalah pada jantung dan penyakit diabetes melitus. Memiliki gangguan fungsi hati yang berat. Memiliki tekanan darah tinggi berat, stroke, obesitas, dan Lansia. Sedang menjalani pengobatan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAO).
Dosis Calortusin dan Aturan Pakai Dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter, adapaun dosis lazim yang direkomendasikan adalah: Dosis Calortusin Tablet: Anak-anak 6 – 12 tahun: Tiga kali sehari ½ kaplet. Dewasa: Tiga kali sehari 1 kaplet.
Efek Samping Calortusin Seperti halnya obat-obatan lain, Calortusin juga berpotensi menimbulkan efek samping, diantaranya: Rasa kantuk Masalah pencernaan Gangguan psikomotor Mulut terasa kering Jantung terasa berdebar-debar Retensi urin (susah buang air kecil).
There are no comments yet, add one below.